Latest Post

Jerry Lawson menjadi Google Doodle hari ini! Nikita Mirzani terancam 12 tahun penjara

Bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Eropa, batik hanya boleh dikenakan pada acara Hari Kemerdekaan Indonesia yang diadakan setiap tanggal 17 Agustus di KBRI. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Van Di, warga negara Indonesia yang tinggal di Paris, Prancis.

Bagi Fan Di, batik merupakan bagian tak terpisahkan dari karyanya.

Sejak 2013, Fandi telah bekerja sebagai penulis lepas topik fashion dan industri kreatif untuk beberapa media. Dalam beberapa kesempatan untuk mengikuti agenda fashion untuk keperluan kerja, Fandi sering memakai baju batik.

“Saya selalu suka batik sejak awal,” kata Fan Di, Sabtu (2/10).

Seperti kebanyakan orang Jawa, kain batik adalah pakaian pertama yang dikenakannya, yang disebut juga kain bedong.

“Oleh karena itu, saya tidak perlu momen atau acara khusus untuk memakai batik, karena batik sudah menjadi salah satu ciri identitas yang belum pernah dirilis,” kata Fandy.

Pakaian batik telah dikenakan dalam berbagai kesempatan, termasuk ke beberapa pertunjukan di Paris Fashion Week. Mulai dari kemeja, syal, outerwear, dan berbagai bentuk lainnya.

Untungnya, setiap kali Fandi kembali ke Indonesia, ia selalu menyempatkan diri untuk membeli batik di Pasar Klewer di Solo. Kemudian dia membawanya ke penjahit untuk membuatnya menjadi bentuk yang diinginkan.

“Kadang saya bahkan memasangkannya dengan beskap, yang biasanya dipakai untuk pernikahan di Jawa. Saya kira, bagaimanapun, tidak banyak orang di Paris yang tahu bahwa jas yang saya kenakan adalah jas tradisional untuk menjamu tamu,” kata Fandi.

Respon yang didapat tentu saja beragam. Selalu ada komentar setiap Vandy memakai batik.

“Beberapa orang bahkan mengakui bahwa saya memakai batik dari Indonesia,” katanya. Termasuk, saat mengenakan batik di peragaan busana Ralph & Russo, salah satunya.

Saat itu, Kathy Hilton, seorang sosialita dari keluarga pengusaha real estate, Nicky dan ibu Paris Hilton, bertanya dari mana saya mendapatkan kain yang saya gunakan.

“Tentu saja aku memberitahunya,” kata Fandy.

Batik juga sering menjadi pembuka perbincangan antara Fandi dengan tamu lainnya.

“Saya selalu mengatakan, saya memakai batik Indonesia yang telah terdaftar sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009,” kata Fandi.