Latest Post

Jerry Lawson menjadi Google Doodle hari ini! Nikita Mirzani terancam 12 tahun penjara

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo mewaspadai kemungkinan bahaya hidrometeorologi terkait dengan perkembangan dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur.

Dalam keterangan pers dari Sidoarjo, Jumat, Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan, kepala stasiun cuaca Kategori 1, mengatakan beberapa wilayah di Jawa Timur telah memasuki awal musim hujan, dan sebagian lagi sedang melalui masa transisi atau transisi.

“Masyarakat dihimbau untuk waspada dan berhati-hati terhadap dampak bahaya hidrometeorologi seperti potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin,” ujarnya.

Kondisi dinamika atmosfer terkini yang diprediksi BMKG adalah terganggunya fenomena gelombang atmosfer Rossby dan adanya zona konvergensi di wilayah Jawa Timur.

Taufiq menjelaskan suhu permukaan laut di Laut Jawa Timur masih cukup hangat, suhu permukaan laut tidak normal antara +0,5 hingga +2,5 derajat Celcius, dan masih ada fenomena La Niña yang lemah.

“Akibat adanya gangguan atmosfer yang signifikan dapat menyebabkan kondisi atmosfer menjadi tidak stabil sehingga mempengaruhi pembentukan awan cumulonimbus yang akan semakin intens dan dapat menyebabkan hujan sedang hingga lebat, disertai kilatan petir dan angin kencang untuk sementara waktu. ,” katanya. BMKG

Curah hujan diperkirakan mulai 30 September hingga 6 Oktober 2022 di Jawa Timur, meliputi Tuban, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Jombang, Lamongan,

Bojonegoro, Nganjuk, Kabupaten dan Kota Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Kabupaten dan Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten dan Kota Malang, Batu, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten dan Kota Probolinggo, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Bangkalan, Pamekasan, Sampang dan Sumenep.